ANDREW GOSS
KOMUNITAS BAMBU
2014
SPE - 907 (900-909)
978-602-9402-32-2
Buku ini menjelaskan bagaimana ilmu pengetahuan berkembang menjadi alat bagi negara Indonesia. Pada 1950-an, para ahli biologi muda Indonesia berusaha menciptakan disiplin biologi yang dapat menlayani masyarakat Indonesia dengan menenggelamkan diri mereka dalam biologi Barat tapi tetap berusaha mengambil jarak dari debat dan konflik tentang bagaimana masa depan wajah demokrasi Indonesia nanti. Oleh karena itu, meskipun mereka melepaskan diri dari proses politik, mereka membangun ilmu pengetahuan nasional untuk mendukung negara siapa pun yang berkuasa. Di seluruh koloni, para naturalis Eropa sengaja mencoba menciptakan organisasi dan lembaga ilmiah lokal berdasarkan model Eropa, termasuk khususnya kebun raya dan masyarakat akademik. Akhirnya, pada 1850 pemerintah kolonial mulai mempekerjakan, mungkin secara semrawut, para naturalis, ahli geologi, penyurvei, dan rimbawan untuk memetakan dan mengelola wilayah koloni mereka. Singkatnya, di Indonesia, India, dan Australia profesionalisasi sejarah alam telah dimulai meskipun dengan sembrono. Baru setelah tahun 1850 budaya ilmiah ketia negara koloni tersebut menjadi berbeda.